Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit uraian
mengenai pentingnya budaya membaca sebagai bahan refleksi diri akan Q.S Al-Alaq ayat 1 dan 4. Seperti kita tahu, minat baca di
Indonesia masih sangat rendah. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa
minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia.
Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat
Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya
ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih
sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang
memiliki indeks membaca sampai 0,45.Minimnya budaya membaca bangsa kita
adalah persoalan yang sangat krusial. Sayangnya, krisis budaya membaca
yang dialami bangsa Indonesia saat ini masih belum memperoleh perhatian
yang cukup layak. Padahal, pentingnya peran budaya baca dalam
memperteguh dan mengembangkan peradaban,watak, dan harga diri bangsa
sangat besar.
Hadirin yang berbahagia,
Membaca bagi kebanyakan
orang pada zaman sekarang ini merupakan kegiatan yang membosankan.
Padahal, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca. Tidak
sekadar menguatkan sisi intelektual, membaca juga dapat mengasah sisi
afektif dan nurani pelajar. Kedewasaan berpikir dan bertindak salah
satunya terbentuk dari kebiasaan membaca. Membaca juga merupakan sarana
hiburan, terutama jika kita membaca topik-topik yang kita sukai,
sehingga dapat melatih daya kreativitas dan imajinasi kita. Dan secara
tidak langsung, membaca juga dapat menambah kosakata kita. Bahkan,
menurut para peneliti, membaca buku atau majalah dapat menunda atau
mencegah kehilangan memori karena sel-sel otak dapat terhubung dan
tumbuh. Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan memori otak dan
mencegah penyakit Alzheimer.
Membaca
bukanlah kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus dibiasakan.
Harry Truman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a leader
must be a reader.” Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap
pemimpin haruslah kutu buku. Jadi, apa jadinya negeri kita ini jika
pemimpinnya tidak menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari. Oleh
karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus belajar
mencintai membaca karena membaca adalah hal yang sangat penting untuk
masa depan kita dan bangsa kita. Seperti yang dikatakan oleh Milan
Kudera, “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan
buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan musnah.” Maka dari itu,
untuk menjauhkan bangsa kita dari kemusnahan, mari kita ciptakan
generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikiran maju!
Akhir tulisan ini,
izinkan saya mengutip ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW, “Bacalah! Dengan (menyebut) nama Tuhan-mu Yang
menciptakan.” Sesuatu yang didahulukan pastilah hal yang penting bukan?
Judul : Refleksi Q.S Al-Alaq
Deskripsi : Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit uraian mengenai pentingnya budaya membaca sebagai bahan refleksi diri akan ...