Budaya
yang terdapat di pulau Lombok dengan beragam bentuk dan kegunaanya tidaklah ada
dengan sendirinya. Berbagai proses akulturasi telah mengiringi perajutan budaya
di Lombok. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh dan sepak terjang berbagai
kerajaan yang pernah datang ke pulau Lombok. Kedatangan mereka bukan hanya
ingin memperluas daerah kekuasaan, melainkan menyebarkan agama dan
kebiasaan-kebiasaan mereka. Contohnya
saja kerajaan gel-gel dan Karang Asem dari Bali yang pernah menyatroni pulau
Lombok. Budaya Hindu Bali masi dapat kita jumpai saat ini meskipun telah
berakulturasi dengan budaya Lombok. Pengaruh Bali memang sangat kental dalam
kebudayaan Lombok hal tersebut tidak lepas dari ekspansi yang dilakukan
kerajaan Bali sekitar tahun 1740 di
bagian barat pulau Lombok dalam waktu yang cukup lama. Kesenian tersebut berupa
Kesenian, Cupak Gerantang, Tari Jangger, Gamelan Thokol dan lain sebagainya.
 |
Sumber : http://bit.ly/1XHbXcp |
Islam
juga turut campur tangan dalam mempengaruhi budaya di Lombok. Masuknya Islam ke
pulau Lombok diperkirakan pada abad XVI, yang dibawa oleh Sunan Perapen, putra
dari Sunan Giri, Salah seorang wali sanga dari jawa. Islam juga berakulturasi
dengan budaya lokal sehingga melahirkan kepercayaan Wetu Telu. Islam juga
berpengaruh terhadap kesenian dan kebiasaan Masyarakat Lombok seperti Kesenian
Rudad, Cilokak, Wayang Sasak, Gamelan rebana, Lebaran Ketupat, Upacara
Kematian, Ziarah Kubur, Mbersin Puase dan lain sebagainya.
Uraian secara lebih terperinci tentang
berbagai macam kebudayaan di Lombok yang telah di pengaruhi berbagai budaya
lain akan di sajikan sebagai berikut.
Cupak Gerantang
 |
Sumber : http://bit.ly/25eIJY2 |
Cupak gerantang adalah
seni Drama komedi yang mengisahkan adanya dua sifat berbeda pada diri manusia,
yakni dharma (kebaikan) dan adharma (kejahatan). Sifat baik dan selalu mengalah
ditunjukkan oleh tokoh Grantang, sedangkan sifat angkuh, dengki, rakus dan
penipu ditunjukkan oleh tokoh Cupak. Kesenian ini selain di temukan di Lombok
juga di temukan di Bali.
Tari Gandrung/ Tari Jangger
 |
Sumber : http://bit.ly/1YLcI2o |
Gandrung
adalah sebuah tarian di Lombok di kalangan Suku Sasak atau yang lazim disebut
Jangger. Tari ini telah berkembang sejak lama. Menurut seorang sejarawan ,
gandrung atau Jangger telah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur. Pola
tarinya, kala itu tampak luar biasa karena tidak mengikuti pola gerak serta
iringan gending yang sesuai dengan patokan yang lazim. Pada awalnya
tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira dalam suasana kerakyatan
keluar dari protokoler kraton. Tari jangger di
perkirakan kebudayaan yang di bawa oleh masyarakat Bali pada saat zaman
kerajaan. Tari jangger ini juga di dikenal oleh masyarakat Bali dengan sebutan
tarian muda mudi karena yang menjadi pelakonya adalah para pemuda pemudi.
Wayang Sasak Wong Menak
 |
Sumber : http://bit.ly/1XoJ5VQ |
Wayang Sasak merupakan pertunjukan
wayang kulit yang dulunya dipergunakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama
Islam. Alur cerita yang religious serta menghibur biasanya di sisipkan berbagi
pesan pesan Islami. Kesenian ini merupakan tontonan masyarakat suku sasak pada
zaman dahulu sehingga pengaruh dan budaya islam begitu cepat meresap disetiap
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Mbersin Puase / Penampahan
 |
Sumber : http://bit.ly/27KFFS2 |
Mbersin puase/ penampahan adalah kebiasaan masyarakat Suku Sasak untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka akan berbondong-bondong
pergi kesuatu tempat untuk berekreasi dan bersantap siang bersama-sama.
Biasanya didahului oleh zikir dan do’a. Orang sasak mengartikan hal tersebut
sebagai bentuk penyambutan mereka terhadapa datangnya bulan yang penuh berkah.
Sebagian dari mereka mengartikan itu sebagai waktu untuk memuaskan diri untuk
makan siang, karena pada bulan ramadhan mereka tidak dapat makan siang. Mengawali bulan suci Ramadhan, Tradisi Bebersinan atau yang biasa di
sebut Penampahan menjadi kemeriahan tersediri masyarakat Lombok.
 |
Sumber : http://bit.ly/1VesKCS |
Seminggu
setelah lebarah Idul Fitri, suatu tradisi masyarakat Lombok adalah perayaan
lebaran ketupat. lebaran ketupat ini adalah merupakan kemenangan setelah idul
fitri karena lebaran ini sebagai kemengan bagi masyarakat karena telah
melaksanakan puasa sunat selama satu minggu.Sebagian besar masyarakat pergi ke
berbagai tempat rekreasi untuk merayakan hari kemenangan ini, sebleum keluar
rekreasi, biasanya dilaksanakan suatu acara di masjid, yang biasanya diadakan
acara cukuran (cukur rambut bagi bayi yang baru dilahirkan / balita). Setelah
acara ini selesai barulah masyarakat keluar untuk rekreasi bersama keluarga dan
pada umumnya makanan yang dibawa adalah berupa ketupat beserta lauk pauknya.
Judul : Akulturasi Budaya Sasak dengan Budaya Lain
Deskripsi : Budaya yang terdapat di pulau Lombok dengan beragam bentuk dan kegunaanya tidaklah ada dengan sendirinya. Berbagai proses akul...