“Jogja Jogja tetap istimewa”
“Istimewa negerinya istimewa orangnya”
“Jogja Jogja tetap istimewa”
“Jogja istimewa untuk Indonesia”
*Hip Hop Foundation – Jogja Istimewa
Penggalan lirik lagu dari Hip Hop Foundation – Jogja Istimewa mengawali tulisan kali ini. bukan tanpa alasan, kenapa aku menuliskan bait tersebut pada awal kata. Jogja memang istimewa bagi siapapun yang berada didalamnya. Segala kegiatan yang dilakukan oleh masyarakatnya tidak jarang menjadi sebuah ide cemerlang yang akan dilakukan oleh masyarakat-masyarakat lain yang ada diluar Jogja. Seperti pagi ini (Sabtu 20 Desember 2014), aku menyempatkan waktu menuju KM NOL Jogja untuk singgah sejenak melihat persiapan teman-teman dari ALUS yang mengadakan event Jogja Membaca 4. Kegiatan rutin tiap bulan Desember sudah memasuki tahun keempat.
 |
Papan tulisan Malioboro, dan Stand Jogja Membaca 4 di KM NOL |
Kalian masih bertanya apa itu ALUS? Untuk jelasnya aku sudah link-kan ke websitenyaALUS. Sekedar cerita sedikit saja, ALUS adalah organisasi yang tidak terikat dari apapun dan melakukan kegiatan bertemakan “Perpustakaan”. Mulai dari membaca, mengolah perpustakaan, ataupun lainnya. Mahasiswa ini berasal dari kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Jadi mahasiswa UIN SUKA tidak hanya dikenal dengan demonya didepan KFC (Pertigaan UIN SUKA) saja. Tidak hanya menutup jalan, membakar ban, lalu meninggalkan sampah tersebut, kadang kala harus dibubarkan oleh polisi dan membuat suasana menjadi lebih gaduh. Masih banyak mahasiswa UIN SUKA yang berkreasi, salah satunya adalah dengan kegiatan Jogja Membaca ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Jogja Membaca ini difokuskan di KM NOL, agar banyak pengunjung yang bisa melihat dan ikut membaca saat waktu luang seraya duduk-duduk santai. Pagi ini aku melihat puluhan mahasiswa/I yang sudah mulai mempersiapkan rak buku dan mengatur posisi rak, kemudian mengeluarkan koleksi buku untuk ditata agar dapat dibaca oleh pengunjung. Tidak ketinggalan beberapa wartawan media massa yang ikut meliput kegiatan ini. Pagi yang panas tidak sedikitpun membuat mereka menyerah, justru malah semakin bersemangat untuk menata buku dan siap membuka acara Jogja Membaca.
 |
Rak-rak dipenuhi buku yang bisa dibaca saat Jogja Membaca 4 |
Apa sih kegiatan Jogja Membaca ini? ada banyak kegiatan deh pokoknya, dimulai dari menydiakan fasilitas dan koleksi buku untuk bisa dibaca, kemudian ada juga orasi (nggak demo loh) untuk memotivasi masyarakat yang melintas/berkunjung agar tetap membaca. Ada juga pembacaan puisi oleh mahasiswa/i yang kece-kece ini. Heeem, nggak rugi bagi kalian yang menyempatkan waktu untuk sekedar ngumpul sejenak lalu membuka koleksi buku dan membacanya. Aku kesini untuk ikut membantu mereka, membantu mengacak-acak buku dan narsis bareng menggunakan kaos “Jogja Membaca”. Wealah, bukannya bantu nyiapin malah numpang narsis. Enggaklah, aku juga ikut berpartisipasi membaca salah satu koleksi buku kok, walau hanya sebentar.
 |
Narsis pakai kaos Jogja Membaca |
Bagaimana antusias dari masyarakat tentang kegiatan ini? heeemmm, aku pulang cepat sih karena ada acara lain. Tapi yang jelas, ada Perwakilan dari Walikota Jogja, Kepala BPAD, dan Pihak-pihak lain yang tidak bisa aku sebutkan. Salut untuk tamu-tamu yang datang dan membuka acara ini, walau duduk diatas karpet dan terkena panas, tapi semangat dan antusias beliau-beliau sangat diacungi jempol. Pokoknya angkat topi untuk teman-teman yang mengadakan kegiatan Jogja Membaca, ini adalah salah satu kegiatan yang benar-benar mendidik dan harus terus dilaksanakan.
 |
Antusias panitia, tamu undangan, dan pengunjung yang membaca (NB: 2 Foto anak membaca dari sumber FB: ALUS) |
Sebagian besar mahasiswa/i yang ikut berpartisipasi ini adalah pendatang, kami hanya ingin mengatakan pada Jogja kalau mahasiswa UIN SUKA tidak hanya bisa berdemo serta membakar ban saja. Dengan cara kecil ini, kami berharap Jogja Tetap Istimewa. Terima kasih buat teman-teman ALUS atas kegiatan ini, buat BPAD, Walikota, untuk mahasiswa perwakilan dari UNAIR, dan seluruh pendukung yang tidak bisa disebutkan. Semoga kegiatan kecil ini dapat menjadi contoh untuk yang lainnya. Dan kita sama-sama berdoa agar tahun depan kita bertemu lagi diacara Jogja Membaca 5. Semoga bisa terlakasana.Sumber :http://www.nasirullahsitam.com/2014/12/jogja-membaca-merangkai-jogja-dengan.html